Tuesday, April 3, 2012
TOMCAT
Apa itu tomcat? Tomcat adalah semacam serangga atau kumbang yang memiliki nama ilmiah Paederus fuscipes. Kumbang ini termasuk dalam Ordo Orthoptera dan Famili Staphylinidae. Dalam bahasa Inggrisnya disebut rove beetle atau serangga penjelajah atau pengelana karena selalu aktif berjalan-jalan. "Masyarakat menyebutnya tomcat, mungkin karena bentuknya sepintas seperti pesawat tempur Tomcat F-14," ujarnya di Bogor, kemarin. Bagaimana ciri-ciri tomcat? Secara spesifikasi, tubuh kumbang ini ramping dan pada saat berjalan bagian belakang tubuhnya melengkung ke atas. Serangga tomcat berukuran panjang 7 sampai 10 mm dan lebar 0,5 hingga 1,0 mm. Bagian kepala hewan ini berwarna hitam, sayap berwarna biru kehitaman dan hanya menutupi bagian depan tubuh. Bagian toraks dan abdomen berwarna oranye atau merah.
Ciri2 hewan ini, yaitu :
1. Tubuhnya berwarna dominan hitam kecoklatan dengan sayap berwarna biru kehitaman. Bagian perutnya berwarna oranye kemerah-merahan.
2. Tubuh hewan ini berukuran kurang dari 1cm, hewan ini biasanya hidup di pepohonan, daerah lembab, dan juga persawahan.
3. Dilihat sekilas, hewan ini mirip kaya semut api gitu.
4. Si Tom ini sangat tertarik pada cahaya, terutama cahaya lampu. Biasanya seh serangga ini terbang mengitari lampu.
5. Hewan ini biasanya terbang berkelompok namun hanya kelompok kecil, tapi kadang juga terbang sendirian.
Jika mengenai kulit, efeknya cukup menyakitkan, berikut ciri2 serangan tomcat pada kulit :
1. Gatal2 berwarna merah disertai peradangan, mirip dengan kaya kena herpes.
2. Kulit melepuh seperti terkena luka bakar
3. Akan menimbulkan nanah jika sampai parah.
Gejala ini biasanya berlangsung 2-3 minggu. Penyakit kulit ini dikenal dengan nama Dermatitis Paederus (juga disebut dermatitis linier atau dermatitis linearis).
10 Jurus Hadapi Serangga Tomcat
1. Jika ada menemukan serangga ini, jangan dipencet, agar racun tidak mengenai kulit. Masukkan ke dalam plastik dengan hati-hati, terus buang ke tempat yang aman.
2. Hindari terkena kumbang ini pada kulit terbuka.
3. Usahakan pintu tertutup dan bila ada jendela diberi kasa nyamuk untuk mencegah kumbang ini masuk.
4. Tidur menggunakan kelambu jika memang di daerah anda sedang banyak masalah ini.
5. Bila serangga banyak sekali, maka dapat juga lampu diberi jaring pelindung untuk mencegah kumbang jatuh ke manusia.
6. Jangan menggosok kulit dan atau mata bila kumbang ini terkena kulit kita.
7. Bila kumbang ini berada di kulit kita, singkirkan dengan hati-hati, dengan meniup atau mengunakan kertas untuk mengambil kumbang dengan hati-hati.
8. Lakukan inspeksi ke dinding dan langit-langit dekat lampu sebelum tidur. Bila menemui, segera dimatikan dengan menyemprotkan racun serangga. Singkirkan dengan tanpa menyentuhnya.
9. Segera beri air mengalir dan sabun pada kulit yang bersentuhan dengan serangga ini.
10. Bersihkan lingkungan rumah, terutama tanaman yang tidak terawat yang ada di sekitar rumah yang bisa menjadi tempat kumbang Paederus.
Pencegahan dan Pengobatan
Kumbang ini sangat tertarik dengan cahaya, sehingga sebaiknya hindari berada terlalu dekat dengan cahaya lampu atau minimalkan penggunaan cahaya dekat pintu dan jendela.
Gunakan jaring nyamuk atau semprot aerosol atau pestisida organik dari campuran laos, daun mimba, dan sereh untuk mematikan kumbang yang masuk.
Bila ada kumbang kanai yang hinggap di kulit, jangan mematikannya di tubuh, namun tiup hingga pergi.
Jika kulit mengalami kontak dengan serangga ini, timbul sensasi terbakar yang kemudian menjadi kemerahan disertai munculnya nanah di bagian tengah dalam beberapa hari.
Segera cuci bagian yang terkena dengan air dan sabun. Jika terjadi reaksi kulit, cuci dengan antiseptik ringan pemanganate kalium dilusian (Kmn04) seperti hydrocortisone 1% dan krim steroid lemah misalnya betametasone dan antibiotik neomycin sulfat 5%.
Jangan menggaruk luka, karena racunnya bahkan dapat berpindah ke bagian lain kulit lewat cairan di luka. Namun, bila luka terjadi pada area mata dan selaput lendir, sebaiknya segera ke dokter.
Dengan pengobatan, umumnya luka akan membaik dalam 10 hari hingga tiga minggu tanpa menimbulkan bekas. Namun, luka dapat membekas jika melibatkan dermis.
Dokter juga menyarankan untuk menghindari sinar matahari agar tak terjadi inflamasi luka yang menyebabkan bekas kehitaman.
Proses penyembuhan akibat racun paederus, sangat tergantung pada ringan-beratnya dermatitis. Pada kasus yang berat, bisa mencapai dua minggu dari proses pengeringan hingga keropeng di kulit lepas. “Beberapa orang tanpa bekas, namun sebagian lain meninggalkan bekas kecokelatan.”
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment