Saturday, March 6, 2010

belajar mengampuni sesama

Belajar Mengampuni

09/03/09 Forward darwin

Matius 6: 7-15
Renungan
Jesus said to his disciples: “When you pray, do not pile up meaningless phrases, as the Gentiles do, for their idea is that they will be heard because of the length of the words. So, then, do not be like them, for your Father knows the things you need before you ask him. So, you should pray like this:
Our Father in heaven,
May your name be held holy,
Your Kingdom come:
Your will be done,
On earth as in heaven.
Give us today our daily bread.
And forgive us our debts,
As we have forgiven those who are in debt to us.
And do not put us to the test,
But save us from the evil one.
Yes, if you forgive others their failings, your heavenly Father will forgive you yours; but if you do not forgive others, your Father will not forgive your failing either.”

Dalam Injil Matius ini kita mendengar Yesus mengajar para murid berdoa. Ia mengajar mereka doa yang begitu terkenal hingga sekarang, doa “Bapa Kami”. Namun pada kesempatan ini saya hendak mengajak kita sekalian untuk merenungkan “secuil” dari doa tersebut. Permenungan kita akan dibatasi pada kata “Christian forgiveness” – “pengampunan Kristiani”. Mengapa saya mengajak kita untuk bermenung tentang topic ini? Karena dalam perikope ini kata pengampunan terdapat dalam tiga ayat (ayat 12, 14 & 15). Saya melihat bahwa Yesus termasuk sangat menekankan kata tersebut. Dalam ayat 12 misalnya dikatakan: “dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.” Dan dalam ayat 14-15 tertulis: “Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang lain, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.”
Secara sangat gamblang teks-teks tersebut membuat syarat tegas bahwa kesalahan kita akan diampuni oleh Bapa kalau kita mengampuni orang lain. Dengan ini hendak dikatakan bahwa pengampunan kita atas kesalahan orang tak terpisah dengan pengampunan Allah atas dosa kita. Nah kalau demikian, maka ketika misalnya kita berkata: “saya tak bisa memaafkan kesalahan si anu dan si anu” dan kemudian kita mendoakan doa Bapa Kami, secara tidak langsung kita membalikkan “permohonan” tentang pengampunan tersebut.
Saudara dan saudari, untuk mengampuni emang bukan perkara mudah. Sulit sekali. Tetapi apa boleh buat kita harus belajar untuk mengampuni. Cara yang mungkin bisa membantu kita mengampuni ialah:
1. Kita belajar mengerti. Artinya kita menyadari bahwa selalu ada alasan orang tertentu melakukan sesuatu. Misalnya ketika seseorang sedikit “tak bersahabat” dengan kita, mungkin orang tersebut telah salah mengerti atas kita atau mungkin ada orang yang salah memberi info tetang kita kepada orang tersebut. Nah kalau kita, sebelum menjatuhkan vonis, mencoba mengerti terlebih dahulu, pengampunan akan lebih mudah.

Ditulis dalam Blogroll, Katolik, Kesaksian, agama, artikel, bacaan menarik, bacaan ringan, berbagi rasa, berita, berkas, blog, buku harian, catatanku, etika, humaniora, info, jangan lewatkan, kebijakan manusiawi, kitabsuci, komunitas, kristen, mengagumkan, opini, pemikiran, personal, renungan, sharing, theology, umum,

No comments:

Post a Comment