Paleolithic Diet
Metode ini diciptakan berdasarkan cara makan manusia di era Paleolithic, sekitar 2,5 juta tahun lalu sebelum diciptakannya ilmu pertanian. Kala itu, manusia hanya makan daging hewan liar, ikan, kacang-kacangan, buah dan sayuran.
Bahayanya: diet ini tidak memasukkan gandum utuh, tumbuhan polong dan produk olahan susu yang mengandung nutrisi penting untuk kesehatan tubuh.
Diet cuka apel
Cuka apel dipercaya bisa meningkatkan metabolisme tubuh dan mengurangi selera makan. Diet ini menyarankan pelakunya untuk minum tiga sendok teh cuka apel sebelum makan.
Bahayanya: Cuka apel mengandung asam yang sangat tinggi. Meminumnya secara terus menerus bisa melukai tenggorokan dan lambung.
Liquid diet
Diet cairan bisa menurunkan berat badan sebanyak 54 pon dalam sembilan minggu. Caranya, hanya dengan mengonsumsi cairan mulai dari kaldu, jus, bubur encer hingga minuman protein, ditambah berjalan di treadmill tiga jam sehari.
Bahayanya: Hanya mengonsumsi cairan akan membuat tubuh mengambil lemak dan jaringan tubuh sebagai energi. Bahkan organ tubuh bisa rusak karena digunakan untuk energi agar tubuh bisa beraktivitas.
Diet cacing pita
Mungkin terdengar ekstrem, diet cacing pita dilakukan dengan cara memakan daging yang mengandung telur cacing pita (yang diklaim sudah disterilkan).
Metode ini dipercaya bisa menurunkan berat badan dengan cepat. Setelah mencapai berat badan yang diinginkan, harus langsung meminum anti-biotik untuk membunuh cacing tersebut.
Bahayanya:Cacing pita menyebabkan rasa sakit pada perut, diare, konstipasi bahkan iritasi pada anus.
No comments:
Post a Comment